Posted by : Unknown Senin, 18 November 2013


JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta untuk bersikap tegas, terkait penyadapan yang dilakukan oleh Pemerintah Amerika dan Australia.

Permintaan tersebut disampaikan pakar hukum internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana. Menurutnya, salah satu sikap tegas yang bisa dilakukan oleh SBY, adalah dengan memerintah Menteri Luar Negeri (Menlu) mengusir diplomat kedua negara sekutu tersebut dari Indonesia.

"Presiden harus segera instruksikan Menlu, untuk memerintahkan dua atau tiga diplomat AS dan Australia angkat kaki dari Indonesia," kata Hikmahanto, Senin, 18 November 2013.

Ditegaskan dia, seharusnya presiden harus bisa merasakan kemarahan masyarakat Indonesia, terhadap penyadapan yang dilakukan oleh AS dan Australia. "Presiden SBY juga harus marah dengan cara Snowden, mempermalukan Indonesia," ujarnya.


Guru Besar Hukum Internasional itu menuturkan, jangan sampai Indonesia terkesan sebagai negara yang mudah disadap. Terlebih dianggap sebagai negara yang mudah dipermalukan. "Ini karena tidak ada tindakan serius, yang dilakukan oleh pemerintah," kata Hikmahanto.

Menurutnya, Indonesia telah menjadi permainan Edward Snowden, karena ketidak tegasan Presiden Yudhoyono dalam menyikapi penyadapan. Perlahan tapi pasti, Snowden akan menguak apa yang dilakukan oleh AS dan Australia. Sehingga Indonesia terus dipermalukan.

Snowden beraksi kembali dengan mengungkap sejumlah pejabat penting Indonesia, yang disadap oleh intelijen Australia. Kali ini disebutkan nama dan ponsel yang digunakan. Reaksipun bermunculan, yang intinya sebagai bangsa dan negara, Indonesia tidak bisa menerima hal ini. [atjehcyber]

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments