Posted by : Unknown Kamis, 10 Oktober 2013

Banda Aceh – Walaupun berhadapan dengan banyak tantangan terwujudnya kota Banda menjadi kota yang madani, bukanlah hal yang mustahil. Kalau semua kalangan punya komitmen yang tinggi untuk menjadi Kota Banda Aceh menjadi kota yang Islami, dalam waktu dekat akan terwujud.
Hal demikian disampaikan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal pada kajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Sayariat Islam (KWPSI), Rabu (09/10/2013) di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulingke, Banda Aceh.
“Awalnya wacana Bandar Wisata Islami kalau kita buka koran, banyak juga yang mengatakan tidak mungkin, apalagi ada kata wisatanya, namun alhamdulillah terlaksana,” ungkap Illiza.
Menurut Illiza, kamadanian yang ingin dibangun merupakan mederenisasi seperi yang dibangun di madinah masa nabi bisa diterapkan di Banda Aceh, karena sebaik-baik Muslim itu yang bermanfaat bagi orang lain
Katanya lagi, jangan hanya berfikir ketika bicara wisata dalam fikiran masyarakat itu seks bebas, seperti yang diterapkan di negara-negara lain. Contohnya Thailand yang menerapkan seperti itu mereka sudah menyesal karena anggaran yang dihabiskan untuk merehabilitasi efek HIV AIDS itu lebih besar.
“Thailand yang hari ini membuka luang free sex. Mereka merasa sangat bersalah karena anggaran untuk merehab akibat free sex itu sendiri,” tambahnya.
Pihaknya juga sudah menegur hotel-hotel untuk tidak melakukan praktek prostitusi dan menerapkan pakaikan yang Islami untuk palayan hotel. “Juga sudah banyak salon-salon yang kita tertibkan,” tandasnya. [theglobejournal]

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments