Posted by : Unknown Jumat, 11 Oktober 2013

MEULABOH - Pemkab Aceh Barat, hari ini Jumat (11/10) siang akan memperingati hari jadi ke-425 Meulaboh. Peringatan hari jadi ibu kota Kabupaten Aceh Barat itu dipusatkan di Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh. Kegiatan tersebut dipadukan dengan penandatanganan peraturan bupati (Perbup) tentang hari jadi Meulaboh, serta hari jadi Aceh Barat ke-68 yang jatuh pada 29 Desember 2013.
Kabid Kebudayaan dan Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Aceh Barat, Arbi Fadhillah SSos kepada Serambi, Kamis (10/10) mengatakan, HUT ke-425 Meulaboh ditetapkan melalui Perbup yang akan diteken di Masjid Agung Baitul Makmur di hadapan pimoinan dan anggota DPRK, serta berbagai komponen masyarakat Aceh Barat lainnya.
Selain diisi dengan penandatanganan Perbub, peringatan hari jadi Meulaboh juga diisi dengan doa bersama, serta penyantunan sekitar 100 anak yatim. “Pada resepsi kegiatan hari jadi Meulaboh juga diisi dengan pelaporan kegiatan PKA di Banda Aceh, serta pembubaran panitia PKA,” kata Kabid Kebudayaan dan Pariwisata.
Dikatakannya, Perbup yang akan diteken selain tentang hari jadi Meulaboh juga mengenani hari jadi Aceh Barat yang ke-68 yang jatuh pada tanggal 29 Desember. “Sedangkan pada Jumat malam diisi kegiatan resepsi yang dipusatkan di halaman Kantor Bupati Aceh Barat di Jalan Gajah Mada Meulaboh dengan agenda kegiatan tampilan kesenian dan lainnya,” tambah Arbi.
Wakil ketua DPRK Aceh Barat, Herman Abdullah, Kamis (10/10) kemarin menyatakan, pimpinan dan anggota dewan mendukung ditetapkan hari jadi Meulaboh dan hari jadi Aceh Barat. Ia mengaku DPRK sudah menyetujui hari jadi tersebut ditetapkan dalam Pembup. Dan ke depan DPRK akan menetapkannya melalui qanun. “Ke depan akan ditetapkan dalam qanun tentang hari jadi Meulaboh dan hari jadi Aceh Barat,” kata Herman.
Penetapan hari jadi Meulaboh ke-425, dan hari jadi Aceh Barat ke-68 dilahirkan melalui seminar yang dilaksanakan Pemkab Aceh Barat, pada 14 Mei 2013 lalu di aula Setdakab. Seminar yang dibuka oleh Bupati HT Alaidinsyah itu itu dihadiri sekitar 200 peserta dari berbagai kalangan.
Pemkab setempat ketika itu menghadirkan dua akademis dari IAIN Ar-Raniry dan Unsyiah Banda Aceh, perwakilan Stichting Puetjut Fonds Belanda di Banda Aceh, dan Ketua Dewan Kesenian Aceh Barat, HT Ahmad Dadek.
“Hasil seminar itu langsung ditandatangi berbagai komponen guna diteruskan ke Pemkab,” kata HT Ahmad Dadek, Ketua Dewan Kesenian Aceh yang juga Kepala Bappeda Aceh Barat kepada Serambi, Kamis (10/10). [serambinews]

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments