- Back to Home »
- Nanggroe »
- SADIS!!! Di Bireuen, Insentif Guru TK Hanya Rp 100 Ribu Per Tiga Bulan
Posted by : Unknown
Rabu, 06 November 2013
Bireuen - Sebagai seorang pendidik, peran guru taman kanak-kanak tak kalah pentingnya dengan guru tingkat sekolah lanjutan lain. Ironisnya, tugas tersebut tidak diimbangi kelayakan insentif yang mereka terima.
Bayangkan saja apa yang terjadi di Bireuen, Aceh. Di tempat ini, ada guru TK yang mendapat honor hanya berkisar Rp 100.000 sampai Rp 300.000 per bulan. Bahkan, ada yang Rp 100.000 per tiga bulan.
Berdasarkan penuturan sejumlah pendidik, Rabu (6/11/2013), insentif yang mereka terima bergantung pada jumlah murid dan SPP yang dibayarkan setiap bulan. Begitu pun terkait insentif ini rata-rata merupakan kebijakan sekolah di bawah kepemimpinan yayasan.
“Saya digaji Rp 100.000 setiap tiga bulan sekali kendati setiap hari mengajar,” ungkap Wardah, pendidik di TK Pelita, Kecamatan Gandapura.
Senada dengan Wardah, Farida, pengajar di TK Sakinah, menyebutkan, gaji yang diterimanya tak beraturan—tergantung pemasukan SPP murid. Ia memperoleh sekira dua atau tiga bulan sekali berkisar Rp 150.000 sampai Rp 200.000.
“Untuk tanggal pembayaran juga tak menentu tergantung kebijakan pihak sekolah,” ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan tugas sebagai pendidik TK, diakui insentif yang mereka peroleh tidak sesuai, bahkan jauh dari upah layak. Selain itu, mereka menyadari sempitnya lapangan kerja yang ada saat ini membuat banyak pendidik TK tak memiliki pilihan lain sehingga terpaksa mengabdi.
Insentif sedikit lebih baik diperoleh dari pendidik TK yang berdiri di Kota Bireuen. Mayoritas dihargai Rp 300.000 per bulan. Insentif tersebut juga diberikan tepat waktu, yakni antara tanggal 2 sampai dengan tanggal 5 setiap bulannya.
“Kalau mendengar cerita teman-teman pendidik lainnya, nasib kami jauh lebih baik walaupun ukuran segitu tidak mungkin cukup untuk biaya hidup satu bulan,” sebut seorang pendidik yang enggan namanya disebutkan.
Dia mengakui, kebijakan pengelola memiliki peran penting guna memperbaiki nasib para pendidik. Membuat kesepakatan pembayaran SPP sesuai dan tepat waktu bisa sedikit memperbaiki nasib para guru sehingga tidak menyedihkan. [atjehlink]