- Back to Home »
- Nanggroe »
- Komisi B DPRK Banda Aceh Minta Lokasi Penemuan Koin Emas Ditutup
Posted by : Unknown
Senin, 18 November 2013
BANDA ACEH - Untuk menghindari konflik dan preseden buruk di Gampong Pande, Kuta Raja, Banda Aceh, yang kini heboh dengan penemuan puluhan bahkan ratusan keping Dirham (uang koin emas) dan dua bilah pedang yang bertuliskan VOC, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Kota Banda Aceh, H Iskandar Mahmud, SH meminta, Pemko Banda Aceh segera memblok atau menutup total lokasi tersebut untuk siapapun.
Permintaan itu, disampaikan anggota dewan dari komisi B yang membidangi Kesra dan Keistimewan Aceh ini, agar lokasi itu jadi aman. Karena, selama beberapa hari terakhir ini, mulai ada benturan-benturan kecil antara pemuda gampong dengan warga yang ingin mencari koin emas di kawasan bekas kerajaan Aceh itu.
“Saya berharap, antara Pemerintah Aceh dan Pemko Banda Aceh harus sinergi untuk menyelamatan situs kerajaan Aceh, sehingga tidak muncul konflik baru disana.Perlu segera diblok atau ditutup total bagi siapapun tanpa kecuali. Jangan pilih bulu, tapi berlaku umum,” ungkap politisi dari Partai Golkar kota Banda Aceh ini tegas.
Untuk itu sebut Iskandar, lokasi tersebut harus dijaga oleh aparat keamanan dengan melibatkan warga Gampong Pande. Pihaknya, senang mendengar pernyataan Camat Kuta Raja, Yusnardi, SSTP bahwa pihak muspika sudah membackup keamanan akses masuk ke lokasi penemuan dirham yang selama ini sangat eksis dikawal oleh warga gampong.
Pemko harus serius menyelamatkan situs sejarah di Gampong Pande, yang kini mulai diincar para dukun dari luar kota, sebagaimana dilansir sebuah harian di Aceh, Minggu kemarin (17/11). Mereka, mungkin ingin memburu harta karun peninggalan para raja-raja Aceh yang sangat mahal nilainya itu, dengan caranya sendiri – dengan bakar meunyan atau dengan cara-cara mereka. Untung, warga gampong menghalau para dukun itu. [antara]
Permintaan itu, disampaikan anggota dewan dari komisi B yang membidangi Kesra dan Keistimewan Aceh ini, agar lokasi itu jadi aman. Karena, selama beberapa hari terakhir ini, mulai ada benturan-benturan kecil antara pemuda gampong dengan warga yang ingin mencari koin emas di kawasan bekas kerajaan Aceh itu.
“Saya berharap, antara Pemerintah Aceh dan Pemko Banda Aceh harus sinergi untuk menyelamatan situs kerajaan Aceh, sehingga tidak muncul konflik baru disana.Perlu segera diblok atau ditutup total bagi siapapun tanpa kecuali. Jangan pilih bulu, tapi berlaku umum,” ungkap politisi dari Partai Golkar kota Banda Aceh ini tegas.
Untuk itu sebut Iskandar, lokasi tersebut harus dijaga oleh aparat keamanan dengan melibatkan warga Gampong Pande. Pihaknya, senang mendengar pernyataan Camat Kuta Raja, Yusnardi, SSTP bahwa pihak muspika sudah membackup keamanan akses masuk ke lokasi penemuan dirham yang selama ini sangat eksis dikawal oleh warga gampong.
Pemko harus serius menyelamatkan situs sejarah di Gampong Pande, yang kini mulai diincar para dukun dari luar kota, sebagaimana dilansir sebuah harian di Aceh, Minggu kemarin (17/11). Mereka, mungkin ingin memburu harta karun peninggalan para raja-raja Aceh yang sangat mahal nilainya itu, dengan caranya sendiri – dengan bakar meunyan atau dengan cara-cara mereka. Untung, warga gampong menghalau para dukun itu. [antara]