Posted by : Unknown Senin, 18 November 2013

BANDA ACEH - Serombongan orang dengan gerak-gerik dan penampilan seperti paranormal (dukun) dilaporkan berusaha menerobos masuk ke lokasi temuan koin emas (dirham) dan pedang VOC di Kuala Krueng Geudong, Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh. Upaya orang-orang tak dikenal tersebut sempat menimbulkan ketegangan dengan warga setempat yang sejak beberapa hari ini melakukan penjagaan ketat dengan tidak mengizinkan siapapun masuk ke lokasi terlarang itu.

Informasi adanya orang-orang tak dikenal yang berupaya masuk ke lokasi temuan dirham diperoleh Serambi, kemarin siang dari sejumlah warga Gampong Pande yang sedang mengamankan lokasi tersebut.

Menurut warga, sejak Kamis lalu (14/11) terlihat beberapa orang tak dikenal dengan penampilan seperti dukun--bahkan ada yang bertato--berusaha masuk ke lokasi temuan dirham dan pedang VOC di Kuala Krueng Geudong. Orang asing itu datang dalam kelompok-kelompok kecil terdiri tiga sampai empat orang menggunakan sepeda motor atau kendaraan roda empat.

“Kami sampaikan secara baik-baik bahwa lokasi itu sudah tidak diizinkan masuk dan kami diamanahkan untuk mengamankan keputusan itu. Tetapi kebanyakan mereka tak bisa terima bahkan sempat terjadi perang mulut. Ada yang mengeluarkan kamera dan memotret kawan-kawan kami yang berusaha menghadang mereka,” ungkap seorang pemuda Gampong Pande.

Suasana menjurus panas terjadi pada malam Jumat atau Kamis malam ketika beberapa orang asing yang membawa benda-benda aneh (seperti media perdukunan) bersikeras untuk masuk ke lokasi temuan benda-benda kuno.

Pada malam Jumat itu, seorang anak muda setempat sempat kemasukan sambil menyebut-nyebut adanya orang-orang tertentu yang akan masuk melakukan praktik perdukunan. Atas info itu, maka dilakukan penyisiran secara lebih ketat dan terlihat beberapa orang di kompleks makam Tgk Di Kandang seperti akan melakukan ritual tertentu. “Warga yang melakukan patroli langsung saja meminta orang itu pergi namun sempat terjadi ketegangan,” kata seorang sumber di kalangan aparat Desa Gampong Pande.

Keuchik Gampong Pande, Amiruddin yang dikonfirmasi Serambi terkait masuknya orang-orang asing yang mirip dukun itu tidak bersedia berkomentar panjang karena khawatir akan timbul masalah baru bahkan pertentangan yang tak diinginkan. “Ya, saya juga mendapat informasi tentang orang-orang tak dikenal yang berusaha masuk ke lokasi temuan dirham. Warga melarang karena sudah ada keputusan lokasi itu tidak diizinkan masuk. Kita berharap semua pihak memahami keputusan itu,” kata Amiruddin.

Ketua Pemuda Gampong Pande, Firdaus mengungkapkan orang-orang asing itu sudah terlihat sejak Rabu (13/11) malam lalu sekitar pukul 24.00 WIB. Mereka terlihat mondar-mandir seperti mengecek lokasi. Tak lama kemudian mereka langsung pulang dan selanjutnya kembali lagi. “Sejak saat itulah pengamanan semakin kami tingkatkan,” kata Firdaus.

Warga setempat berharap agar Pemko Banda Aceh lebih mengintensifkan pengamanan lokasi terlarang itu karena kalau hanya mengandalkan pengamanan masyarakat akan sangat sulit sebab bisa saja terjadi benturan di lapangan. “Kalau ada orang-orang tak dikenal memaksakan kehendak untuk masuk, bukan mustahil akan terjadi benturan di lapangan dan ini tentu saja tidak kita inginkan. Saya melihat sebagian kawan-kawan sudah ada yang tak mampu membendung emosi menghadapi kondisi ini,” kata Firdaus.

Seperti diberitakan, sejak Senin siang, 11 November 2013, masyarakat Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh dihebohkan penemuan koin emas (dirham) dalam jumlah besar di aliran sungai dalam wilayah Gampong Pande.

Suasana semakin heboh karena dua hari kemudian ditemukan lagi sepasang pedang bercap VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie/persekutuan dagang bentukan Belanda pada tahun 1602). Maka, semakin berduyun-duyunlah warga dari berbagai kawasan untuk mengadu peruntungan ke aliran sungai yang selama ini menjadi lokasi usaha pencari tiram tersebut. [serambinews]

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments