- Back to Home »
- lain-lain »
- 16 - 18 November 2013, Puncak Hujan Meteor Leonid
Posted by : Unknown
Sabtu, 09 November 2013
CALIFORNIA - Puncak hujan meteor Leonid kabarnya muncul pada pekan depan. Astronom memprediksi puncak hujan meteor ini berlangsung pada 16 sampai 18 November 2013.
Dilansir Examiner, Kamis (7/11/2013), setiap November para pengamat langit bisa menyaksikan hujan meteor terkenal yang berasal dari konstelasi Leo. Penamaan Leonid berasal dari kata rasi bintang Leo, yang menampilkan fenomena kilatan 'bintang jatuh' di langit malam.
Astronom mencatat, hujan meteor Leonid pada aktivitas tertingginya yang jatuh setiap 33-34 tahun sekali bisa menampilkan 'bintang jatuh' terbanyak. Hujan meteor ini dijuluki juga sebagai 'raja dari semua badai meteor'.
Astronom mengungkap, hujan meteor terjadi mulai 6 November sampai 30 November 2013. Puncak dari fenomena yang muncul setiap tahun ini jatuh pada 16 sampai 18 November 2013.
Sebagian besar hujan meteor tercipta dari komet yang meninggalkan jejak puing-puing. Komet ini menumpahkan es atau aliran berdebu di sepanjang orbitnya.
Astronom menjelaskan, saat puing-puing komet ini bertabrakan dengan Bumi, maka terjadi proses penguapan di atas atmosfer Bumi. Oleh karena gesekan tersebut, maka objek puing-puing ini tampak seolah bintang yang jatuh. [atjehcyber]
Dilansir Examiner, Kamis (7/11/2013), setiap November para pengamat langit bisa menyaksikan hujan meteor terkenal yang berasal dari konstelasi Leo. Penamaan Leonid berasal dari kata rasi bintang Leo, yang menampilkan fenomena kilatan 'bintang jatuh' di langit malam.
Astronom mencatat, hujan meteor Leonid pada aktivitas tertingginya yang jatuh setiap 33-34 tahun sekali bisa menampilkan 'bintang jatuh' terbanyak. Hujan meteor ini dijuluki juga sebagai 'raja dari semua badai meteor'.
Astronom mengungkap, hujan meteor terjadi mulai 6 November sampai 30 November 2013. Puncak dari fenomena yang muncul setiap tahun ini jatuh pada 16 sampai 18 November 2013.
Sebagian besar hujan meteor tercipta dari komet yang meninggalkan jejak puing-puing. Komet ini menumpahkan es atau aliran berdebu di sepanjang orbitnya.
Astronom menjelaskan, saat puing-puing komet ini bertabrakan dengan Bumi, maka terjadi proses penguapan di atas atmosfer Bumi. Oleh karena gesekan tersebut, maka objek puing-puing ini tampak seolah bintang yang jatuh. [atjehcyber]