Posted by : Unknown Minggu, 13 Oktober 2013

MADURA - Sosok Kiayi Anti Pancasila dan Kiayi Pendiri Masjid Anti Pancasila dari Madura Kisah Kiyai dan Masjid Anti Pancasila yang Unik, Dari jutaan masjid dan mushalla di seluruh Indonesia, yang paling unik ternyata ada di pulau garam Madura, tepatnya di Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep. Di desa itu terdapat seorang kyai kharismatik yang cukup terkenal seantero Madura, Kyai Achmad Munib namanya. Kiyai berusia 80 tahun ini terkenal gigih mendukung penegakan syariat Islam dan menentang Pancasila sejak Pancasila tersebut dijadikan asas tunggal di Indonesia. Kyai tawadhu’ ini memiliki cukup banyak santri. Beliau tidak pernah keluar dari komplek rumahnya jika tidak ada keperluan penting, karena hari-harinya disibukkan dengan ibadah dan pembinaan santri.

Ia tinggal bersama seorang istri, Farhah (60) dan dua anaknya. Di area rumahnya terdapat sebuah masjid yang cukup besar, namanya Masjid Anti Pancasila. Masyarakat umum, siapapun diperbolehkan melaksanakan shalat dan beribadah di masjid tersebut. Di area rumahnya terdapat sebuah masjid yang cukup besar, namanya Masjid Anti Pancasila. Masyarakat umum, siapapun diperbolehkan melaksanakan shalat dan beribadah di masjid tersebut, karena bukan masjid eksklusif. Di bagian depan masjid terdapat plakat bertuliskan Arab pegon: “Anti Pancasila Kewajiban Kita Umat Islam”. Salah seorang warga di sekitar komplek rumah kyai Achmad Munib menuturkan kejadian unik seputar plakat “anti Pancasila” ini. Suatu ketika Kapolsek mendapat laporan mengenai arti “plakat Arab pegon” itu. Ia pun marah dan berusaha menutupi logo dari semen.

Namun karena tidak berani melakukan secara langsung, maka Kapolsek itu menyuruh anak buahnya satu-persatu untuk melempari logo tulisan tersebut dengan semen sampai tertutup penuh. Dengan takdir Allah, setelah kejadian itu sang Kapolsek jatuh sakit hingga meninggal. Sejak itu beredar kabar beraroma klinik bahwa sang Kapolsek kuwalat, sehingga para polisi lain di daerah itu tak berani berbuat macam-macam dengan masjid Anti Pancasila tersebut. Ada juga beberapa polisi lain yang berusaha menutup logo tulisan itu, namun begitu ketahuan salah satu santri kyai Achmad Munib, polisi itu langsung diusir paksa.

MUI Madura: Ajaran Kiyai Anti Pancasila tidak menyimpang Meski mengajarkan anti Pancasila, Ketua MUI Kecamatan Dasuk, Sumenep, KH Syamsul Arifin menilai ajaran agama yang disampaikan KH Achmad Munib tidak ada yang aneh. Ajaran anti Pancasila yang dilakukan KH Achmad Munib sama dengan ajaran agama Islam pada umumnya. Praktik ibadah dan perilaku setiap harinya tidak menyimpang dari Al-Qur’an dan Hadits. “Hanya menyatakan Anti Pancasila dan mempunyai keinginan mendirikan negara Islam,” ujar Syamsul Arifin di rumahnya, Desa Nyapar, Kecamatan Dasuk, Sumenep. [bioarabasta]

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments